Perjalanan Ngontenku Sampai Ditanya "Berapa penghasilan dari ngontenmu?"

Hai kamu, apa kabar? Bagaimana ngontennya sudah lancar? Kalau masih bolong-bolong berarti kita sama 😂 Gak apa-apa, sesempat dan semampunya saja, sambil terus berusaha memperbaiki kualitas konten kita.

Di postingan ini, saya mau sedikit cerita tentang perjalanan ngonten saya di Instagram, TikTok, Youtube dan Facebook. Mulai dari awal hingga sekarang. Semoga kamu mau membacanya sampai selesai yah 😉

Kita mulai cerita dari tahun 2018, yang mana di tahun itu saya mulai merasa ingin seperti orang-orang, memiliki banyak pengikut di Instagram. Tapi konyolnya saya hanya fokus pada jumlah pengikut, bukan pada konten yang saya sajikan.

Waktu itu, untuk menambah pengikut saya mulai dengan mengikuti saudara & teman kemudian memintanya untuk mengikuti balik. Berapa banyak sih yang mau? Paling cuma 100-200 orang, itupun kemudian ada yang unfollow diam-diam.

Selanjutnya saya juga mengikuti artis dan tokoh terkenal supaya pengikutnya ada yang mengikuti akun saya. Dengan cara ini jumlah pengikut saya lumayan cepat bertambah, tapi berkurangnya pun tak kalah cepat. Haha.. ternyata saya jadi korban follow-unfollow.

Saya juga pernah melakukan follow-unfollow seperti mereka. Efeknya malah jumlah mengikuti jauh lebih banyak jika dibanding dengan jumlah pengikut. Tapi parahnya, jarang sekali ada interaksi di setiap konten yang saya posting.

Berbagai cara sudah saya lakukan kecuali give away dan beli pengikut. Sama sekali tidak pernah.

Untuk urusan konten saya sudah memposting foto dan video yang menarik. Menarik menurut saya, bukan menurut mereka yang melihat. Isinya gado-gado, padahal ini konten, bukan makanan.

Capek karena pengikut tak kunjung bertambah, bahkan yang semula menyentuh 1.000 malah turun jadi 800an. Saya menyerah! Tahun 2020 hampir tak ada postingan baru di akun Instagram saya.

Bulan Maret 2021, saya memutuskan untuk meninggalkan akun Instagram tersebut. Lalu saya membuat akun baru di Instagram dan TikTok, serta membuat channel Youtube dengan nama pengguna yang sama yaitu kasicara. Tak lupa nama pengguna profil Facebook saya ubah menjadi kasicara juga.

Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa harus kasicara? Yah, karena saya ingin mengisinya dengan konten-konten tutorial. Berasal dari kata kasih + cara sehingga kalau digabung menjadi kasicara, tanpa huruf h supaya lebih hemat karakter 😂

Akun sudah dibuat, tapi belum ada konten untuk mengisi. Saya masih harus belajar edit gambar dan video dulu. Tak perlu menjadi pro, cukup yang dasar-dasar saja seperti memotong, menambahkan efek blur dan memberi tanda/tulisan.

Karena terlalu sibuk nganggur di dunia nyata, saya baru bisa menelurkan video tutorial pertama dan mempostingnya pada 4 Juli 2022. Dihitung-hitung jarak 1 tahun 4 bulan sejak akun kasicara dibuat.

Jangan kira video pertama yang saya hasilkan itu super bagus. Tidak! Bisa dikatakan video itu jelek banget. Banget!

Banyak koreksi yang disampaikan teman-teman di komentar. Ada juga yang menyemangati. Saya sih santai menanggapi, memang baru segitu kemampuan ngonten saya. Sambil berjalan sambil belajar. Mana ada orang yang ujug-ujug jago? Intinya bisa karena terbiasa.

Awal-awal, saya butuh waktu lebih dari 2 hari untuk membuat video durasi kurang dari 60 detik. Maklum, masih pemula. Tapi semakin ke sini semakin cepat, tergantung kerumitan video dan banyak/tidaknya isi konten yang akan disensor.

Akhir Februari 2023, setelah menunggu berbulan-bulan akhirnya ada konten yang FYP di TikTok dan Instagram, ditonton hingga 4 juta kali. Yang paling saya ingat di momen itu adalah dalam 2 minggu pengikut TikTok bertambah menjadi 32.000 lebih dari yang semula hanya 140-an.

Sayangnya setelah itu, sejak pertengahan puasa hingga 3 bulan berikutnya saya berhenti ngonten karena ada suatu hal yang tak bisa ditinggalkan. Lalu lanjut ngonten lagi di bulan Juli 2023 tapi jadi susah untuk FYP lagi. Seperti mulai dari 0 lagi meskipun followersnya sudah 30 ribuan.

Sampai sekarang saya masih lanjut membuat konten semau dan sesempatnya. Kadang seminggu 2-3 video, kadang sebulan gak upload konten sama sekali. Satu video untuk 4 media sosial sekaligus: TikTok, Instagram, Facebook dan Youtube.

Yang cukup menggelikan adalah sering ada pertanyaan dari orang-orang di sekelilingku "berapa penghasilan dari ngontenmu?" Tentu saya jawab belum ada karena memang belum ada yang endorse dan saat ini juga tidak sedang menyebar link affiliasi apapun.

Alhamdulillah. Mungkin kamu salah satu pengikut saya di TikTok atau Instagram, terima kasih banyak atas dukungan yang sudah diberikan kepada saya. Mohon maaf kalau pertanyaanmu di komentar belum terbalas.

Banyak komentar yang saya favoritkan yang ingin sekali saya balas dengan video tutorial supaya lebih jelas. Tapi entah kenapa rasa malas masih sering mengalahkan keinginan itu. Doakan saja supaya kedepannya saya bisa lebih konsisten.

Boleh dibilang saya sudah bisa fokus ngonten dengan satu tema, mulai dengan alat seadanya dan tidak malu dengan konten yang jelek. Tapi masalahnya, saya masih sering menunda-nunda, belum bisa konsiten 😅

Kalau masalahmu apa dalam membuat konten? Coba tulis di kolom komentar jika berkenan 😄

Komentar

Postingan populer dari blog ini